Main Peran disebut juga main
simbolik, role play, pura-pura, make-believe, fantasi, imajinasi, atau main
drama. Fungsi dari Main peran menunjukkan kemampuan berpikir anak yang lebih
tinggi,karena anak sudah dapat menahan pengalaman yang didapatnya melalui panca
indera dan menampilkannya kembali dalam bentuk perilaku pura-pura.
Main peran
dipandang sebagai sebuah kekuatan yang menjadi dasar perkembangan ;
- Daya Cipta
- Tahapan Ingatan
- Kerjasama kelompok
- Penyerapan kosa kata
- Konsep hubungan kekeluargaan
- Pengendalian diri
- Keterampilan pengambilan sudut pandang spasial
- Keterampilan pengambilan sudut pandang efeksi
- Keterampilan pengambilan sudut pandang kognisi
(Gowen,1995)
Main peran sangat penting untuk
perkembangan kognisi,sosial dan emosi anak pada usia tiga sampai enam tahun
(Vygosky,1967;Erikson,1963). Main peran membolehkan anak memproyeksikan dirinya
ke masa depan dan menciptakan kembali masa lalu. Main peran diyakini sebagai
terapi bagi anak yang mendapatkan pengalaman traumatik.
JENIS MAIN PERAN
1.
MAIN PERAN MAKRO
Anak bermain menjadi tokoh
menggunakan alat berukuran besar yang digunakan anak untuk menciptakan dan
memainkan peran-peran,
Contoh : Memakai baju dan menggunakan
kotak kardus yang dibuat menjadi mobil-mobilan ( Tema Transportasi/Profesi ).
Contoh lain yaitu menggunakan peralatan makan,keranjang dan alat lainnya sesuai
ukuran nyata.
Contoh
:
- Dokter,perawat,petugas administrasi rumah sakit/
- Polisi,pemadam kebakaran
- Pak Pos
- Sekretaris,direktur
- Pedagang,pembeli
- Penjual Bunga
- Jadi bunga,jadi semut,gajah,pohon,jadi mobil
2.
MAIN PERAN MIKRO
Anak memainkan peran melalui tokoh yang diwakili oleh benda-benda
berukuran kecil
Contoh : Kandang dengan
binatang-binatangan dan orang-orangan kecil. Taman dengan pohon-pohon kecil,bangku
taman,lampu taman,dan lain-lain dengan ukuran proporsional.
Contoh Micro Playing
- Rumah Boneka,perabotan dan ruang
- Kereta Api, Rel,lokomotif,gerbong-gerbongnya
- Bandar udara:pesawat,truk,mobil penumpang,taxi
- Kebun binatang,boneka binatang
- Jalan-jalan kota,orang,rumah-rumahan,pohon.
Yang harus dijaga adalah proporsi nya jangan dicampur mainan
untuk PERAN BESAR dengan PERAN Kecil agar tidak KACAU.
CIRI – CIRI MAIN PERAN
- Anak Meniru Sebuah peran
- Anak tetap pada perannya dalam beberapa menit
- Anak memakai tubuh atau obyek (benda) untuk merepresentasikan imajinasinya dengan obyek dan orang
- Anak berinteraksi dengan anak lain
- Anak bertukar kata
- Anak menunjukkan tindakan dan situasi – Penjelasan secara lisan menggantikan kegiatan atau keadaan.
PERSIAPAN UNTUK MAIN PERAN
Mutu Pengalaman
main peran tergantung pada variabel di bawah ini :
1)
Cukup
waktu untuk bermain (paling sedikit satu jam)
2)
Ruang
yang cukup,sehingga perabotan tidak penuh sesak,alat-alat mudah dijangkau.
3)
Alat-alat
untuk mendukung bermacam-macam adegan main
4)
Orang
dewasa yang dapat memberi dukungan bila dibutuhkan untuk meningkatkan
keterampilan main peran anak.
5)
Sentra
main peran harus ada di dalam dan diluar.
6)
Tema
untuk main peran tentang lingkungan terdekat dengan anak dan tema lain yang
diminati anak.