Healthy Life

Jumat, 08 Mei 2015

PERBEDAAN HUKUMAN DAN SANKSI ( Dalam Pendidikan Anak Usia Dini )


Hukuman 
Time Out 

Contoh Time Out




                          HUKUMAN


SANKSI
Identitas Kegagalan
Identitas Keberhasilan
Sesuatu yang menyakitkan harus terjadi
Sesuatu harus terjadi
Membuat anak sakit (fisik maupun hati) untuk jangka waktu lama
Membuat anak merasa tidak nyaman dalam jangka waktu pendek
Hanya berlaku dalam suatu kelembagaan: tidak berlaku dalam dunia nyata
Menolong pembangunan manusia dan bagaimana mengikuti aturan dalam masyarakat
Anak membenci kedisiplinan
Anak menghargai disiplin
Paksaan
Stimulus – tanggapan
Mendorong anak menyakiti diri sendiri
Mendorong anak agar mudah menyesuaikan diri
Konsep diri yang buruk
Konsep diri yang baik
Anak belajar untuk menyembunyikan kesalahan
Anak belajar untuk mematuhi peraturan
Marah,rasa bersalah,dipermalukan,merasa tidak dihargai
Kehilangan hak,dibuat tidak nyaman,diasingkan untuk sementara
 (time out)

Ket : 
Dikutip dari materi pelatihan reorientasi PAUD
Disadur dari Restitusion,Diane Gossen,The Flue Positions of Control,Yayasan Pendidikan Luhur

TEORI PERKEMBANGAN PIAGET (JEAN PIAGET)



Teori Perkembangan Piaget adalah sebagai berikut :
©      Setiap anak berkembang melalui tahap-tahap,setiap tahap mempunyai tahap perantara.
©      Tahap perkembangan awal menentukan tahap perkembangan berikutnya.
©      Perkembangan dari satu tahap ke tahap berikutnya tumpang tindih (overlap)
©      Anak berkembang tidak seperti garis lurus,tidak juga seperti tangga melainkan seperti spiral.
4 Tahap perkembangan Biologis/Kognitif  Menurut Jean Piaget
©      0 -2 Tahun     : Sensori
©      2 – 7 Tahun   : Pra Operasional
©      7 – 11                         : Konkrit Operasional
©      11 – Keatas    : Formal Operasional
Pengertian Sensorimotor
*      Sensori
Informasi dari 5 indera yang disampaikan ke otak pusat berpikir melalui syaraf sensori
*      Motor
Perintah gerak dari otak ke ujung syaraf di semua otot melalui syaraf motorik
SENSORIMOTOR
Rangsangan- rangsangan yang diberikan kepada anak melalui sense (indera),maka di dalam otak pusat berpikir anak akan terjadi proses,kemudian terjadi perintah dari pusat gerak (motor) sebagai jawaban terhadap rangsangan.
Setiap rangsangan yang diberikan pada anak membuat terbangun Myelin pada otak pusat berfikir anak untuk lingkaran-lingkaran Myelin yang awal. Berapapun banyak Myelin yang terbangun pada usia 0 – 2 tahun ini menentukan kemampuan abstrak thinking,scientific thinking pada tahap awal operasional.
Kegiatan – kegiatan Merangsang Sensori
1.      Bermain pasir
2.      Bermain Air
3.      Bermain Adonan
4.      Bermain Kosong Isi
5.      Melukis
6.      Eksplorasi bahan alam ( daun,ranting,bunga,biji-bijian ).

Tahap Pra-Operasional ( 2 – 7 Tahun )
©      Anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata
©      Pemikirannya masih bersifat egosentris;anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain.
©      Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri,seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda
©      Mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis.
©      Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup memiliki perasaan (animisme)
©      Bermain pura-puran adalah media untuk mengembangkan bahasa,sosial dan imajinasi.
©      Tidak lagi bergantung dengan benda-benda sesungguhnya untuk bermain,mereka dapat menggunakan oyek lain untuk menyimbolkannya.
Tahapan Operasional Konkrit ( 7 – 11 Tahun )
©      Mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai
©      Hilangnya sifat egosentris
©      Main dalam aturan
©      Mempunyai kemampuan :
ü  Mengurutkan
ü  Klasifikasi
ü  Decentring
ü  Reversibility
ü  Konversi
Tahapan Formal Operasional ( 11 Tahun Keatas )
©      Kemampuan untuk berpikir secara abstrak,menalar secara logis,dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.
©       Seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta,bukti logis,dan nilai.

©      Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih,namun ada “gradasi abu-abu” diantaranya. 

Perbedaan Anak Laki-laki dan Anak Perempuan




Bukan hanya terletak pada bentuk fisik semata namun anak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan diantaranya :

1.       Membesarkan anak laki-laki cenderung lebih sulit dari anak perempuan.
2.       Anak laki-laki memiliki kesulitan belajar lebih besar.
3.       Anak laki-laki cenderung bergerak,anak perempuan lebih siap untuk belajar
4.       Anak perempuan lebih cepat dewasa saat masih kecil

5.       Penyebabnya adalah Hormon Testoteron dan Hormon Estrogen