Disiplin tanpa teriakan
·
- Lakukan secara bertahap
- Lakukan sesuai dengan kondisi anak
- Membuat lingkungan yang mendukung
Model-model disiplin
- Permisif
- Misskomunikasi
- Disiplin Sosial
- Modifikasi Perilaku
- Ketegasan
Model Permisif
·
- Lahir dari perasaan bersalah (ortu yang sibuk,tak punya waktu)
- Membolehkan apapun yang dilakukan anak
- Cenderung membiarkan anak tidak mematuhi aturan
- Menuruti apa yang diinginkan anak
Ciri-ciri Permisif
- Orangtua mudah dikendalikan
- Tidak ada peraturan yang berlaku
- Anak di sekolah tidak bisa mengikuti peraturan
Model Miskomunikasi (kesalahan
berkomunikasi)
·
- Orangtua tidak dapat berkomunikasi secara positif,komunikasi dilakukan pada saat yang salah (anak marah,ngambek,ngamuk)
- Orangtua / Dewasa tidak konsisten
- Orangtua / Dewasa tidak mau memperpanjang masalah
Contoh :
“
Sudah jangan nangis nanti dibelikan mainan “
“
kalau kamu bagus nanti dapat hadiah “
“
kalau kamu pandai nanti piknik bersama ayah “
Apa hubungannya masalah dengan
penyelesaian masalahnya ?
Model disiplin sosial
- Dikenalkan aturan aturan
- Memberikan penjelasan pentingnya aturan
- Ada komunikasi timbal balik
- Orangtua/Guru memberikan contoh
- Kontrol anak dan orang dewasa seimbang
Hasilnya
- Kontrol diri anak baik
- Anak mempunyai kepercayaan diri
- Merasa disayang dan diperhatikan
- Membuat anak kuat/stabil dan siap belajar
Model Perubahan Tingkah Laku
- Orangtua banyak mengatur anak sampai hal-hal terkecil
- Segala keperluan anak disiapkan oleh orang tua
- Orangtua mengarahkan biasa juga dengan imbalan agar mencapai tingkah laku tertentu
- Orangtua menganggap anak tidak mampu.
Akibatnya
- Anak serba takut salah
- Anak tidak punya pendirian
- Ketergantungan yang berlebihan pada orangtuanya
- Anak sulit menentukan sikap
- Anak berlaku baik hanya didepan orangtuanya dan sebaliknya
Model Disiplin Ketegasan
·
- Semua kontrol datang dari orangtua
- Orangtua memaksakan suatu aturan tanpa memberi penjelasan
- Aturan bisa berubah tiap hari sesuai dengan kehendak orangtua
- Memaksa tidak selalu dengan cara kekerasan kadang juga secara halus.
Akibatnya
- Anak memberontak
- Anak tidak mencintai sekolah (ketakutan akan situasi yang sama)
- Anak tidak tahu manfaat aturan,yang ada sifat memberontak.
TAHAP-TAHAP MENERAPKAN DISIPLIN
·
- Memandang secara visual
- Pernyataan tanpa arah (tidak langsung)
- Mempertanyakan
- Pernyataan terarah (langsung)
- Campur tangan fisik
- Memandang secara visual
- Keberadaan orang dewasa (guru dan orangtua)
- Lihat dan perhatikan
- Tanpa mengeluarkan (banyak) kata dan aturan
- Yang paling penting adalah KEHADIRAN orang dewasa
Pernyataan-pernyataan tanpa
arah/Tidak Langsung
·
- Tidak langsung menegur,membuat pernyataan yang berkaitan dengan kejadiannya bukan pada perilaku anak.
- Guru memberi informasi kepada anak agar anak BERFIKIR akan tingkah lakunya
- Sebelum berkata fikirkan dahulu pernyataan/informasi apa yang akan disampaikan
- Cocok untuk anak usai 5 – 6 tahun
Mempertanyakan
·
- Beri pertanyaan untuk memberikan kesempatan anak berfikir
- Banyak bertanya lebih baik
- Menjelaskan situasinya bagaimana
- Bagus jika mempertanyakan perasaan (masa sensitif) usia 3-4 tahun.
Pernyataan-pernyataan
Terarah/langsung
·
- Menyatakan langusng perasaan kita pada setelah anak melakukan kesalahan tetapi tanpa menyakiti perasaan anak
- Membuat pernyataan langsung agar anak berfikir atau membuat keputusan sendiri
- Memberikan pilihan yang tepat yang sama bobotnya.
- Gunakan bahasa yang POSITIF
- Tidak mengancam
- Tidak menghukum
- Ekspresi wajah serius
- Berlaku untuk kondisi yang menyangkut : Perasaan,Keselamatan, keadaan tidak aman atau bahaya
Agar lebih efektif
·
- Guru jangan mengulang-ulang peraturan agar anak tidak bosan dengan peringatan dari guru
- Jangan terlalu banyak menasehati
- Berikan hal-hal positif kepada orangtua tentang anak agar anak jangan terlalu banyak dinasehati.
Campur tangan fisik
·
- Jangan terlalu sering campur tangan secara fisik
- Jika sering:anak tak mempunyai kesempatan berfikir dan kontrol diri
- Ada beberapa tahapan : Time out,mengambil barang yang membahayakannya,menjelaskan situasinya dengan tepat.
KATA-KATA YANG MENDORONG SEMANGAT
“ Kamu telah mengerjakan..............................
dengan baik
“ Kamu sudah maju dalam hal
................................ "
“ Kami semua sayang padamu,
tetapi kami tidak suka akan perbuatanmu...........”
“ Kamu dapat membantu saya dengan
................................”
“ Mari kita coba bersama-sama
“ Setelah kamu membuat
kesalahan,apa yang dapat kamu pelajari dari kesalahan tersebut ? "
“ Ibu fikir kamu pasti bisa "
“ Coba terus jangan putus asa"